Definisi Controlling
Pada tahun 1916, Henri Fayol merumuskan salah satu
definisi pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen :
Pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat bahwa
segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi,
perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan
dicegah dari berulang.
Menurut EFL Breach :
Pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini
terhadap standar yang telah ditentukan yang terkandung dalam rencana, dengan
maksud untuk memastikan kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan.
Menurut Harold Koontz :
Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja
dalam rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang
dirancang untuk mencapainya tercapai.
Langkah-langkah Kontrol
Langkah-langkah dalam pengendalian (controlling)
Mockler (dalam Rizqi, 2012) membagi pengendalian
dalam 4 langkah yaitu :
a. Menetapkan standar dan Metode Mengukur
Prestasi Kerja
Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana
untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program
perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada
manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi
setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
b. Melakukan Pengukuran Prestasi
Kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas
dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin
terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
c. Menetapkan Apakah Prestasi
Kerja Sesuai dengan Standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan
target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar
manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.
d. Mengambil Tindakan Korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil
tindakan untuk membetulkan penyimpangan yanf terjadi. Apabila prestasi kerja
diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat
dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana
dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu
harus dikenakan.
Tipe-tipe kontrol dalam manajemen
1. (Awal) Preliminary,
Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu
perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun
dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya
- (Saat ini) Concurrent, Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
- (Akhir) Post-action, Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Strategi controlling untuk organisasi
Bidang strategik yang dapat membuat organisasi
secara keseluruhan mencapai sukses yaitu :
Transaksi Keuangan.
Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement
Analysis)
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang.
Manajemen Kas (Cash Management).
Pengelolaan Biaya (Cost Control).
Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik
dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan,
bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada
bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan
harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja
yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
- Operasi-operasi Produktif.
B. Kekuasaan dan Pengaruh
Definisi Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh
seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan
kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi
kewenangan yang diperoleh[1] [2] atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk
memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari
pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi
pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang
memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti
kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak
salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver
mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak
langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan
biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia
berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia
membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada Undang-Undang
(objek dari kekuasaan).
Sumber-sumber kekuasaan
1. Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan
a. Kekuasaan formal atau Legal (French &
Raven 1959)
Contohnya komandan tentara, kepala dinas, presiden
atau perdana menteri.
Kendali atas sumber dan ganjaran (French & Raven
1959)
Majikan yang menggaji karyawannya, pemilik
sawah yang mengupah buruhnya, kepala suku atau kepala kantor yang dapat
memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya.
b. Kendali atas hukum (French & Raven 1959)
Kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut.
Contohnya perman-preman yang memunguti pajak dari pemilik toko. Para pemilik
toko mau saja menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan
kasar. Demikian pula anak kelas satu SMP yang takut pada senior kelas3 yang
galak dan suka memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu dituruti.
c. Kendali atas informasi (Pettigrew, 1972)
Siapa yang menguasai informasi dapat menjadi
pemimpin. Contohnya orang yang paling tahu jalan diantara serombongan pendaki
gunung yang tersesat akan menjadi seorang pemimpin. Ulama akan menjadi pemimpin
dalam agama. Ilmuan menjadi pemimpin dalam ilmu pengetahuan.
d. Kendali ekologik (lingkungan)
Sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasaan
situasi .
• Kendali atas penempatan jabatan.
Seorang atasan atau manager mempunyai kekuasaan atas
bawahannya karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.
• Kendali atas tata lingkungan.
Kepala dinas tata kota berhak memberi izin
bangunan. Orang-orang ini menjadi pemimpin karena kendalinya atas penataan
lingkungan.
2. Kekuasaan yang bersumber pada kepribadian.
Berasal dari sifat-sifat pribadi.
a. Keahlian atau keterampilan (French & Raven
1959)
Contohnya pasien-pasien di rumah sakit menganggap
dokter sebagai pemimpin karena dokterlah yang dianggap sebagai ahli untuk
menyembuhkan penyakitnya.
b. Persahabatan atau kesetiaan (French & Raven
1959)
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada
kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan sehingga seseorang dianggap sebagai
pemimpin. Contohnya pemimpin yayasan panti asuhan dipilih karena memiliki sifat
seperti Ibu Theresa.
c. Karisma (House,1977)
Ciri kepribadian yang menyebabkan timbulnya
kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan
dalam proses kepemimpinan.
3. Kekuasaan yang bersumber pada politik
a. Kendali atas proses pembuatan keputusan
(Preffer & Salanick, 1974)
Ketua menentukan apakah suatu keputusan
akan di buat dan dilaksanakan atau tidak.
b. Koalisi (stevenson, pearce & porter
1985)
Ditentukan hak dan wewenang untuk membuat kerjasama
dalam kelompok.
c. Partisipasi (Preffer, 1981)
Pempimpin yang mengatur pastisipasi dari
masing-masing anggotanya.
d. Institusionalisasi
Pempimpin agama menikahkan suami istri. Notaris atau
hakim menentapkan berdirinya suatu perusahaan.
Definisi Pengaruh
Pengertian Pengaruh Menurut Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di
dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan
aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
Pengertian Pengaruh Menurut Norman Barry
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika
seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan
terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak
merupakan motivasi yang mendorongnya
Pengertian Pengaruh Menurut Uwe Becker
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang
– berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan
dan memaksakan kepentingan.
Pengaruh Taktik dalam Organisasi
Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics)
adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi
orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya.
Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi
orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali
meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang
lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk
meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat
oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl,
Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada
sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all,
2009), yaitu:
Persuasi Rasional (Rational Persuasion),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang
logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
Daya-tarik Inspirasional (Inspirational
Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada
orang lain.
Konsultasi (Consultation), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang
dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan
dilaksanakan.
Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata
yang membahagiakan.
Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu
karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada
orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu
permintaan tertentu.
Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang
meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang
dijadikan target setuju.
Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan
yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau
dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau
aturan organisasi.
Sumber :