Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan apa itu manajemen, contoh:
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Drs. Oey
Liang Lee mengartikan manajemen adalah ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari manusia untuk
menentukan capaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.
Pengertian manajemen
menurut James A.F. Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan
penggunaan terhadap sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi
dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.
APA ITU KEPEMIMPINAN?
Menurut
Soetopo (1984:1) Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu
kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu
tujuan bersama. Sedangkan menurut Handoko (1995:294) bahwa kepemimpinan
merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut Stoner Kepemimpinan adalah suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya (Handoko,1995:295). Kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi
perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun
kelompok (Thoha,2004:264).
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah
kemampuan seorang pemimpian untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain untuk bekerjasama mencapai suatu tujuan kelompok.
DEFINISI PERENCANAAN
Perencanaan (planning)
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN
1. Penentuan Tujuan
Manajer
atas memilih tujuan strategis. Pemilihan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang
dianut manajer, disamping kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan tujuan
itu mencakup pernyataan umum tentang, misi, maksud dan tujuan organisasi.
2. Analisa Lingkungan
Tujuan
yang dipilih harus disesuaikan faktor-faktor yang membatasi yaitu faktor
ekstern. Oleh karena itu dibutuhkan analisa faktor ekstern dan faktor internal
(kekuatan dan kelemahan perusahaan).
3. Menetapkan Ukuran
Tujuan spesifik dengan ukuran tertentu dapat :
a. Memudahkan cara mencapai
b. Menjadi pendorong efektif
c. Membantu manajemen bawah menyusun
rencana
d. Memudahkan pengukuran keberhasilan
dan kegagalan
4. Membuat Rencana Unit
Setelah
manajer atas secara tentatif merumuskan tujuan umum jangka panjang, maka
manajer bawah menentukan tujuan unit untuk menyumbangkan tercapainya tujuan
umum.
5. Pembandingkan Rencana Unit
dengan Rencana Strategis
Apabila
ada perbedaan atau ketidakcocokan antara rencana/tujuan unit dengan tujuan dan
rencana strategis.
6. Menutup Perbedaan
Apabila
ada perbedaan antara tujuan unit dengan tujuan strategis harus diadakan
penyesuaian.
7. Memilih Alternatif
Manajer
mengadakan inventarisasi berbagai alternatif yang bisa ditempuh untuk mencapai
tujuan, dan kemudian memilih salah satu alternatif yang terbaik.
8. Implementasi Rencana
Alternatif
yang terbaik akan menjadi rencana-rencana dan harus dirumuskan dengan jelas dan
diperinci menjadi rencana kegiatan operasional untuk dilaksanakan.
9. Mengukur dan Mengawasi Kemajuan
Untuk
itu diperlukan:
a. Standar sebagai tolok ukur untuk
mengetahui kemajuan.
b. Umpan balik dari pelaksana untuk
mengetahui hasil-hasilnya.
c. Berdasar standar melakukan penilaian
terhadap hasil-hasil yang dicapai.
d. Melakukan
koreksi jika terjadi penyimpangan.
MANFAAT PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
Perencanaan
mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b. Membantu
dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c. Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d. Pemilihan
berbagai alternatif terbaik,
e. Standar
pelaksanaan dan pengawasan,
f. Penyusunan
skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g. Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi,
h. Alat
memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i. Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j. Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti, dan
k. Menghemat
waktu, usaha dan dana.
JENIS-JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
Melihat tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan:
perencanaan strategis, taktis dan operasional.
1.
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.
Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.
Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.
2.
Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.
3. Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat.
Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.
4.
Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.
MEMBUAT PERENCANAAN UNTUK SEBUAH ORGANISASI
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Sebelum melaksanakan kegiatan
organisasi, sebelumnya dibutuhkan suatu perencanaan agar tujuan organisasi dapat
tercapai. Berikut adalah tahap-tahap perencanaannya :
Tahap 1:
Menentukan tujuan atau serangkaian
tujuan.
Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan. Tanpa rumusan
tujuan yang jelas, penggunaan sumber daya perusahaan tidak efektif.
Tahap 2:
Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan kondisi perusahaan
sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang
tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting. Karena tujuan dan
rencana menyangkut waktu akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini
dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut.
Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik.
Tahap 3:
Mengindentifikasikan segala
kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan, untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor
lingkungan dalam dan luar yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya,
atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu
mendatang, adalah bagian penting dari proses perencanaan.
Tahap 4:
Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap akhir dalam proses perencanaan
meliputi pengembangan berbagai pilihan kegiatan untuk pencapaian tujuan,
penilaian pilihan kegiatan terbaik (paling memuaskan) di antara pilihan
yang ada.